Jumat, 16 Agustus 2019

KIM Jatiluhur dan 74 Tahun Indonesia-ku

Assalamu Alaikum,

Mari kita merenung sejenak.....
Esok hari, tepatnya Sabtu tanggal 17 Agustus 2019, merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa dan negara kita Indonesia. 74 Tahun yang lalu, para tokoh bangsa bersama rakyat menyatakan sikap kemerdekaan dan kedaulatan atas tanah air I N D O N E S I A. Mereka adalah para pendiri bangsa dan negara kita yang sampai detik ini masih tetap berdiri dan diakui oleh semua negara diseluruh dunia. Hingga detik ini, wilayah negara tetap terjaga dalam satu kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Terima kasih, kepada Sang Maha Pencipta Allah Swt yang telah meng-anugerahkan tanah air yang damai, yang subur, yang melimpah kekayaan alamnya, udara dan suhu yang ideal atau tropis, keindahan alamnya dan masih banyak yang lainnya yang menguntungkan bagi negara. Terima kasih para pahlawan pendiri bangsa, Ir.Soekarno, Bung Hatta berikut tokoh lainnya dan jutaan rakyat yang telah mengorbankan jiwa raganya sejak dimulainya pergerakan kemerdekaan hingga akhirnya tanggal 17 Agustus 1945 dengan gagah dan percaya diri menyatakan PROKLAMASI KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA. Setelah kemerdekaan, ternyata Tanah air kita masih jadi incaran negara lain. Ternyata negara tidak serta merta bisa berjalan dan bisa membangun. Terjadi 2 (dua) kali percobaan perebutan negara atau invasi atau agresi militer oleh negara lain tahun 1947 s/d 1948, namun gagal. Setelah gagal melalui aksi militer, usaha pihak luar tidak berhenti begitu saja. Mereka melakukan dengan cara lain, dengan cara yang "tidak terlihat", yaitu  melalui sesama anak bangsa yang dihasut oleh paham ideologi atau keyakinan agama untuk dimanfaatkan dalam rangka merebut kekuasaan dan wilayah. Peristiwa yang terakhir, dimana sesama bangsa, bahkan tidak hanya warga sipil yang dihasut tetapi juga militer di adu domba dalam peristiwa yang sangat tragis, yaitu  peristiwa G 30 S PKI pada tahun 1965, yang mengakibatkan gugurnya 6 orang perwira tinggi dan 1 orang perwira muda dari TNI-AD. Selain itu terbunuh pula seorang perwira Polisi, 2 orang perwira menengah di Jawa Tengah dan ribuan orang lainnya sebagai dampak dari peristiwa tersebut. Perjalanan bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat ternyata tidak semulus seperti negara lain. Riak kecil dan gejolak kekacauan berulang terjadi, dampaknya adalah sangat lambatnya kemajuan negara yang berarti perekonomian dan kesejahteraan masyarakat ikut melambat juga. Gejolak-gejolak kekacauan jika ditelusur, ujung-ujungnya adalah percobaan perebutan kekuasan atau wilayah dan melibatkan pihak luar. Sampai kapanpun, usaha pihak luar ingin menguasai negara kita akan tetap ada. Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara lain. Negara kita memiliki kekayaan alam yang sangat beragam. Bahkan beberapa tidak dimiliki oleh negara manapun. Itulah yang menyebabkan negara menjadi incaran untuk dikuasai.
Olah karena itu, kita sepatutnya benar-benar bersyukur atas karunia yang Allah berikan kepada negara dan kita sebagai warga negara patut pula bersyukur, kita hidup dalam keadaan aman dan damai. DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-74 TAHUN. JAYA SELALU DENGAN IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI PEREKAT PERSATUAN BANGSA DAN KESATUAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.(Iman-KIM Jatiluhur)


KIM Jatiluhur dan 74 Tahun Indonesia-ku

Assalamu Alaikum, Mari kita merenung sejenak..... Esok hari, tepatnya Sabtu tanggal 17 Agustus 2019, merupakan hari yang bersejarah bagi ...